Senin, 26 Juli 2010

adakah tata cara shalat menurut Alquran? gerakan, bacaan?


   Shalat Menurut Al-Qur'an
shalat umat Islam dikatakan telah diajarkan oleh Rasul. Maka ia adalah Sunnah Rasul. Para ulama tidak pernah mengakui bahawa shalat adalah ?Sunnah? Allah, yaitu suatu amalan yang diajarkan Allah melalui Kitab-Nya, al-Qur?an. Sebaliknya mereka selalu berkata "Adakah cara shalat di dalam al-Qur'an!"
Penulisan ini menjawab soalan tersebut. Di dalam jawaban ini, segala keterangan dirujuk kepada al-Qur?an saja, dan keterangan yang akan dikemukakan akan menyinggung perasaan karena berbeda dengan amalan shalat biasa umat Islam. Segala sesuatu yang dikemukan bukanlah untuk membuktikan bahwa umat Islam salah, tetapi sekadar untuk menyatakan apa yang terkandung di dalam al-Qur?an mengenai shalat, dalam pengertian yang sebenarnya.



Nama dan Waktu

Prihal mengenai waktu pada umumnya kita mengenal dengan istilah : fajar, pagi, siang, sore, senja, malam, tengah malam(kedalaman malam). Sama dengan istilah Subuh, pagi, zuhur, ashar, magrib, isya, Tahajjud.

Penjelasan dimulakan dengan memperihalkan nama bagi tiap-tiap shalat. Terdapat nama shalat di dalam al-Qur?an, iaitu shalat Fajar(subuh) (24:58) dan (81:18, ketika waktu langit terlihat terang tetapi matahari belum mncul) , shalat wusthaa, atau shalat yang di tengah (2:238). dan shalat Isya (24:58), begitu juga dengan shalat Jum?at (62:9) dan shalat Tahajjud (17:79) nama shalat ini menunjukkan waktunya juga. Waktu-waktunya dijelaskan lagi dengan sebuah ayat lain berbunyi:

Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (17:78).

Artinya ketika matahari tergelincir persis berada diatas kepala kita, yaitu perintah untuk melaksanakan shalat sampai kegelapan malam.

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (11:114)

Perkenaan mengenai "wusta" ingin diperjelaskan lagi di sini. Ia bermakna "di tengah", maksudnya adalah waktu pada kedua tepi siang,(diantara pagi dan petang) yaitu biasa disebut (Zuhur dan Ashr). Dan pada permulaan bagian malam dikenali umum sebagai waktu maghrib.

maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (4:103)

Oleh karena itu al-Qur'an menjelaskan sendiri, selanjutnya dijelaskan dengan sebuah ayat berbunyi:
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (17:79)

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. (73:20)

Sedikit menjelaskan mengenai shalat Tahajjud atau shalat yang ditambahkan :
Ayat diatas Tuhan mengatakan bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan jelaslah ayat diatas mengatakan ?Perintah? ibadah tambahan yang fardhu, kenapa dikatakan fardhu? ?Coba kita ambil sebuah perumpamaan seorang majikan menyuruh kepada budaknya untuk melakukan perintah kepadanya ?tolong tambahkan air itu kedalam bejana pada setiap malam hari? dan perintah itu dijadikan suatu ketetapan yang syah.? Jadi jelaslah apa yang dikatakan Tuhan bahwa sekalipun itu adalah tambahan tapi menjadikan suatu ketetapan maka itu dikatakan wajib atau fardhu

Jadi Shalat menurut Alquran itu ada 6 waktu, yaitu Fajar(subuh), Zuhur(siang), Ashr(sore), Magrib(senja), Isya(gelap malam) dan Tahajjud(tengah malam). Dan kesemuanya dikatakan Wajib

Jadi pernyataan diatas menjelaskan tidak ada nama-nama shalat, hanya diwaktu-waktu tersebut ada perintah untuk melaksanakan shalat, maka shalatlah kamu seperti Allah telah mengarjakan orang-orang terdahulu shalat?.
Artinya bahwa apa yang kita sudah kenal umumnya bahwa Shalat itu 5 waktu dan hukumnya adalah wajib, begitupun tambahan shalat yang diberikan Allah untuk dikerjakan hukumnya pun wajib(fardhu), jadi keseluruhan dari shalat kita menjadi 6 waktu, bukan lagi 5 yang biasa umat Islam jalani

Ketentuan dan Waktu Shalat

shalat hendaklah dilakukan pada waktu-waktu yang Allah tentukan, seperti arahan-Nya yang berbunyi:
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (4:103)

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (4:103)

Tiada terdapat pula satu ayat pun di dalam al-Qur?an yang memperbolehkan shalat itu dilakukan pada waktu yang bukan waktunya, seperti menjamakkannya(yaitu menggabungkan dua shalat Fardhu menjadi Satu).Walau dalam keadaan apapun shalat hendaklah dikerjakan pada waktu-waktunya.Ayat yang berikut menjelaskannya:

Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (2:239)

Tetapi Shalat itu bisa di qashar atau dikurang kan dari raka'atnya
?Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.? (Q.S.4:101)

Perkenaan mengenai shalat Tahajud yaitu :
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. (73:20)

Jelas sekali dikatakan diatas bahwa shalat ini dikatakan bagian dari shalat yang diwajibkan(fardhu), yaitu pelaksanaan dua pertiga malam(sekitar jam 3 pagian), seperdua malam(jam 12 malam) atau sepertiga malam(yaitu sekitar jam 10 malam)
Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu (73:20)

Begitupun, daripada ayat tersebut, umat diingatkan supaya melakukan shalat seperti yang diajar oleh Tuhan - segala ajaran Tuhan terkandung di dalam al-Qur?an.


Rakaat

?Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.? (Q.S.4:101)

Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu. (Q.S.4:102)

Prihal mengenail rangkaian dari shalat ialah : Berdiri, ruku?, dan sujud
Dijelaskan bahwa mengenai raka?at tersebut diatas yaitu sebanyak dua rakaat, Allah memberikan perumpamaan bahwa dalam keadaan perangpun Allah mewajib kan (shalat yang fardhu). Perumpamaan diatas menjelaskan bagaimana bentuk shalat yang di-qashar

Wudhu

Prihal mengenai tatakrama dalam shalat ialah berwudhu.
Mengenai wudhu juga (perkataan " wudhu " tidak disebut di dalam al-Qur'an), hanya empat bahagian anggota badan yang terlibat, yaitu muka, tangan, kepala, dan kaki. Ini dijelaskan dengan ayat yang berikut:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, Allah hendak menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (5:6)

Ayat ini telah juga disebut oleh Rasul, dan beliau tidak mungkin menambah bahagian-bahagian anggota yang lain dalam wudhu kerana jika beliau berbuat demikian maka Allah akan membunuhnya. Firman-Nya

Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. (69:43-46)

Kiblat

Kiblat menurut al-Qur?an ialah Masjidil Haram, yang di tengahnya terletak Ka?ba. Rasul sendiri telah mencari-carinya dahulu lalu Allah menunjukkan kepadanya melalui ayat yang berikut:
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan (2:144)

Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. (2:150)


Pakaian

Pakaian untuk shalat adalah yang baik atau cantik karena ketika itu umat berhadapan serta berkomunikasi dengan Penciptanya. Malahan, Allah telah menyuruh mengambil perhiasan di setiap masjid, yang bermaksud tempat sujud. Dan sujud dilakukan juga dalam shalat. Firman-Nya,
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)mesjid. (7:31).


Berkomunikasi

shalat adalah suatu cara istimewa dalam berinteraksi dengan Allah kerana Ia dimulakan dengan membersihkan bahagian-bahagian anggota badan tertentu. Satu daripada tujuan umat berkomunikasi dengan-Nya adalah untuk memohon pertolongan. Firman-Nya:
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' (2:45)

Mohonlah kepada-Nya. Sebaik-baiknya permohonan adalah menurut apa yang diajarkan di dalam Al-Qur?an. Shalat bukan saja masa untuk memohon pertolongan tetapi juga suatu masa untuk mengingati-Nya. Ini dijelaskan dengan sebuah ayat lain berbunyi
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (20:14)


Bahasa

Dia melarang melakukan shalat jika apa yang diucapkan di dalamnya tidak difahami. Firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan (4:43)

Artinya jika kita Shalat membacakan ayat-ayat Tuhan di haruskan kita mengerti daripada artinya(kandungannya). Misalkan apa yang kita baca Surat Al-iklas : "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." Jangan sampai kita baca Ayatnya dalam bahasa Arab kita tidak mengerti Ucapannya(isi atau artinya) Begitupun dengan ayat-ayat yang lainnya yang terdapat di Alquran.
Setelah dilarang mengerjakan shalat apabila segala yang diucapkan tidak difahami dan seseorang itu terus melakukannya juga, maka apakah hukumnya? Ingin diingatkan di sini bahawa Iblis telah menjadi kafir setelah mengingkari hanya satu (saja) perintah Allah! Maka ia dikatakan ?KAFIR?


Suara

Nada suara dalam shalat tidaklah terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah tetapi di pertengahan, dan ini berlaku untuk semua shalat. Firman-Nya:
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (17:110)


Seruanya

Shalat dimulai dengan menyeru Nama-Nya, seperti Allah, atau Ar-Rahman (Yang Pemurah) atau mana-mana nama-Nya yang indah yang diajar di dalam al-Qur?an. Firman-Nya:
Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)" (17:110)

Ayat yang berikutnya menetapkan apa yang harus diucapkan selepas seruan itu, yaitu:
Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya. (17:111)



Gerakan dan Bacaannya

Berdiri, rukuk (tunduk) dan sujud disebut berulang kali di dalam al-Qur?an :
Pertama : Berdiri hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah? (30:30) lalu

  menyeru dengan nama Allah (al asmaaul husna) Allahu akbar atau Ar rahman atau lainnya
(20:. lalu
Mengucapkan ?sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam.?
(6:162).

Membaca Al-Fatihah(15:87). kemudian diteruskan dengan membaca Ayat yang terdapat didalam
Alquran menurut keperluannya (suratnya boleh pendek atau panjang). (73:20).


Kedua : Ru?ku dan membaca Subhana rabbial azim (maha suci Allah (69:52).

Ketiga : Sujud dan membaca Subhana rabbial a?la (maha suci Allah). (87:1).

kembali berdiri dan mengulangi seperti diatas. (untuk rakaat yang kedua)

Keempat : Duduk dan membaca ?Subhanakallahumma? (10:10) lalu

?Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat
Yang Paling Baik.? (23:109) lalu
"Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui". (2:127) lalu

Kelima : Penutupnya mengucapkan ?Salam, Alhamdulilaahi Rabbil 'aalamin" (10:10)

Keenam : Bertasbih Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari
dan setiap selesai sembahyang. (50:40)



Inilah shalat yang diajarkan menurut Alquran yang juga dikerjakan oleh Nabi dan Rasul sebelum Muhammad. Berkenaan tulisan yang berwarna MERAH itu merupakan inti dari rangkaian dan tuntunannya sedangkan ayat-ayat doa yang ada didalam nya sesuai dengan kehendak dan keiginan serta keperluannya.


Tambahan : Doa yang biasa di baca ketika dalam bacaan shalat Tahajjud yaitu :
"Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong dan "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (17:80-81)



Shalatnya orang Mukmin

Surat Al Mu?minuun ayat 1-11
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki,maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya

Larangan

Satu lagi larangan yang di dalam shalat (selain ucapan yang tidak difahami) yang termaktub di dalam al-Qur?an ialah menyeru, atau menyebut, nama-nama yang selain daripada Nama-Nya. Hanya Nama Allah disebut di dalam shalat. Ini difahamkan daripada ayat yang berikut berbunyi:
?Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.? (72:18)

Penutup

Banyak perkataan mengenai shalat menurut ajaran Tuhan di dalam al-Qur'an di sini. Tentulah ia dapati bertentangan dengan ajaran para ulama yang menyatakan shalat mereka datang dari Rasul atau sunnahnya. Jadi alhasil buat apalagi kita harus mempercayai kitab-kitab atau hadis-hadis yang tidak pernah jelas keberadaanya yang katanya adalah di dalam kelima-lima kitab hadis terbesar di dunia mengikuti perintah Rasulnya.


Mohon kritikan jika banyak terdapat kelemahan, agar 39:18 menjadi jelas permaknaannya, terimakasih

Salam

DăИi ChøЯd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://www.listenarabic.com/movies/